J A M

Minggu, 21 September 2008

TEMAN BERMAIN

TEMAN BERMAIN

Sudah sejak lama Andi senang bermain sendirian, ia selalu merasa bisa puas bila bermain sendirian. Entah itu bermain bola, mobil-mobilan atau main layangan.

Andi sebenarnya anak baik juga ramah terhadap teman-temannya, Tetapi ia selalu merasa takut bila bermain bersama mereka. Apalagi bila lebih besar atau bukan sebaya.

Teman-teman menjuluki Andi sebagai anak penakut dan egois.

“ Hai Andi ! “, sapa Seno suatu ketika sewaktu Andi bermain mobil-mobilan.

“ Mobilmu bagus, boleh aku ikut bermain bersamamu ? “.

Andi nampak terdiam juga ragu, sebenarnya ingin sekali bermain bersama Seno, tapi takut nanti berselisih lalu berkelahi.

“ Kenapa diam saja ? “, tanya Seno heran.

“ Boleh tidak aku bermain bersamamu ? “.

“ Mobilmu bagus sekali, baru ya ? “, rayu Seno agar Andi mau mengajak bermain bersamanya.

“ Tidak ah, aku lebih suka bermain sendiri saja ! “.

“ Lagipula bila bermain bersamamu, nanti mobil baruku ini akan rusak ! “.

Seno hanya terdiam, kemudian berlalu, tetapi tidak marah sama sekali. Seno tahu tabiat Andi, ia selalu mencoba agar Andi mau bermain bersamanya. Juga dengan anak-anak lain yang juga temannya.

Namun ia tidak pernah tahu, mengapa Andi selalu menolak bila diajak bermain bersama dan lebih suka bermain sendiri.

“ Bagaimana ya caranya agar Andi mau main bersama ? “, suatu ketika Seno bertanya pada dirinya sendiri.

“ Ah … aku ada akal ! “, jawabnya sendiri sambil senyum.

Ia pernah membaca sebuah buku tentang bagaimana caranya mendapatkan teman dan petunjuk agar bisa membuat orang lain tertarik.

“ Ndi, kemarin itu mobilmu bagus sekali ! “.

“ Aku belum pernah lihat mobil-mobilan sebagus punyamu, maukah kamu menceritakan tentang mobil itu kepadaku ? “, pinta Seno.

Tentu saja Andi dengan bersemangat bercerita tentang mobilnya yang sangat disayangi juga dibanggakan.

“ Kalau kamu mau, besok Minggu boleh bermain bersamaku ! “, kata Andi sambil menutup ceritanya.

“ Betul Ndi, kamu boleh aku bermain bersamamu ? “, tanya Seno kegirangan seolah tidak percaya. Andi hanya mengangguk sambil tersenyum lebar.

“ Ternyata enak ya bermain bersama ! “, kata Andi pada Seno.

“ Tentu saja ! “, jawab Seno sambil memainkan mobil-mobilan.

Ketika Andi menanyakan kepada Seno, mengapa mau bermain bersamanya.

“ Iya, karena kamu anak baik dan sangat menyenangkan bermain bersamamu ! “, jawab Seno. Sebaliknya, Seno juga bertanya mengapa selama ini kalau bermain lebih suka sendirian saja.

“ Sebetulnya aku mau, tapi takut dan ragu ! “.

“ Bagimana bila nanti timbul pertengkaran yang diakhiri dengan perkelahian ? “.

“ Ah, kamu berlebihan saja, kalau kita selalu akur dan mau saling mengalah tentu hal itu tidak akan terjadi ! “, jawab Seno sambil meyakinkan Andi.

“ Iya, ya, kamu benar Sen ! “, kata Andi pula yang akhirnya menyadari.

Sekarang Andi dan Seno semakin akrab dan sering bermain bersama. Andi merasakan benar bermain bersama, demikian pula Seno, ternyata dengan membaca banyak buku, bukan saja tambah ilmu pengetahuan tapi juga merasakan manfaatnya, salah satunya dengan berteman.

Karya : Tungky

Maret 2003.

Tidak ada komentar:

Maukah Memberi Saran ?